Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Biodegradasi adalah proses dimana bahan organik yang dirobohkan oleh enzim dihasilkan oleh organisme hidup.
Biodegradasi sangat penting untuk lingkungan, agar terbebas dari permasalahan sampah dan limbah. Pohon-pohon, tanaman alga dan semua organisme fotosintetik, berkat bantuan matahari mampu menyerap karbondioksida (CO2) di atmosfer dan menggunakannya untuk mensintesis gula, molekul organik di dasar semua zat organik banyak di atmosfir.
Biodegradasi adalah proses pengomposan. Tidak semua bahan di alam ini dapat terurai menjadi komponen kecil penyusunnya. Segala bahan yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen penyusunnya disebut bahan biodegradable. Pengurai atau pendegradasi umumnya adalah bakteri dan jamur. Bahan biodegradable umumnya memiliki jenis ikatan asetal, amida, atau ester, dan memiliki berat molekul, kristalinitas rendah serta hidrofilitas tinggi.
Plastik yang beredar dipasaran saat ini merupakan polimer sintetik yang terbuat dari minyak bumi yang sulit untuk terurai di alam. Akibatnya semakin banyak yang menggunakan plastik, akan semakin meningkat pula pencemaran lingkungan seperti penurunan kualitas air dan tanah menjadi tidak subur. Untuk menyelamatkan lingkungan dari bahaya plastik, saat ini telah dikembangkan plastik biodegradable, artinya plastik ini dapat duraikan kembali mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah lingkungan. Biasanya plastik konvensional berbahan dasar petroleum, gas alam, atau batu bara. Sementara plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya selulosa, kolagen, kasein, protein atau lipid yang terdapat dalam hewan.
Plastik biodegradable berbahan dasar tepung dapat didegradasi bakteri pseudomonas danbacillus memutus rantai polimer menjadi monomer-monomernya . Senyawa-senyawa hasil degradasi polimer selain menghasilkan karbon dioksida dan air, juga menghasilkan senyawa organik lain yaitu asam organik dan aldehid yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan potensial dan laju yang terjadi secara alami seperti : kadar air tanah, porositas, temperatur tanah, pH tanah, ketersediaan O2, kehadiran mikroba yang cocok, kehadiran kontaminan, dan konsentrasi, ketersediaan nutrisi, kehadiran akseptor elektron lainnya, redoks potensial dan lainnya.
Khusus untuk polimer biodegradable dalam tanah, tingkat di biodegradasi yang terjadi tergantung pada kondisi tanah seperti suhu, kadar air (ukuran dari konsentrasi air), tingkat aerasi (ukuran konsentrasi oksigen), keasaman (ukuran konsentrasi asam) dan konsentrasi mikroorganisme sendiri.
Masalah
BalasHapusPlastik biodegradable merupakan langkah alternatif dalam menerapkan sistem degradasi sampah. Yang menjadi pertanyaan adalah
1. Apakah struktur polimer dari plastik biodegradable tersebut mampu beradaptasi menghadapi faktor lingkungan
2. Lalu mengapa pemakaian plastik biodegradable dirasa kurang praktis, apakah ada pengaruh bentuk ikatan strukturnya ?